Menjadi Seorang Introvert

Menjadi orang introvert bukanlah sebuah pilihan karena kepribadian introvert seseorang bisa terbentuk karena dua hal: Faktor lingkungan dan bawaan (genetik). Faktor lingkungan bisa menyebabkan seseorang menjadi pribadi yang pendiam. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami trauma pada masa kecilnya biasanya bisa menyebabkan seseorang menjadi pendiam dan kurang percaya diri.

Sedangkan seseorang yang menjadi introvert karena faktor bawaan memang tidak bisa dielakkan. Seseorang yang menjadi introvert karena faktor bawaan dikarenakan keluarganya, bisa ayah atau ibunya memang adalah seorang introvert. 

Saya sendiri adalah seorang introvert, yang (mungkin) terjadi karena faktor lingkungan. Saya berpikir demikian karena dalam satu keluarga saya tidak ada orang yang seintrovert saya. 

Dalam menjalani hidup, menjadi seorang introvert ternyata banyak sekali suka dan dukanya. Hal ini dikarenakan menjadi orang introvert itu sering menghadapi dilema. Mau bicara banyak salah, mau nggak bicara sama sekali juga salah. 

Menjadi orang introvert terkadang membuat saya serba salah. Sifat pendiam dan kaku ini terkadang menjadikan saya sebagai pribadi yang unik. Tidak banyak bicara dan bisa tetap terliaht cool. Hehehe. Tetapi di satu sisi, lingkungan sekitar seringkali menjadi salah paham dengan saya. 

Misalnya saya diam dianggap sebagai orang sombong dan tidak mau tahu keadaan. Padahal saya seringkali diam dikarenakan saya tidak tahu apa yang harus saya ucapkan. Saya seringkali kehabisan kata-kata ketika berbicara. Saya diam bukan karena sombong atau tidak suka dengan orang lain. Ya memang itulah sifat introvert saya.

Tapi kalau saya mencoba untuk banyak bicara atau membuat suatu gurauan, malah tekadang nggak ada yang menganggap sama sekali. Percaya atau tidak, dalam menjalani aktivitas sehari-hai orang introvert itu seringkali mengalami suatu kebosanan yang luar biasa. 

Orang introvert cenderung suka menyendiri dan menjalani aktivitasnya sendiri. Hal inilah yang membuat orang introvert cenderung sangat mudah mencapai puncak kejenuhannya. Inilah yang saya alami sendiri sebagai orang introvert. Tapi bagi saya, justru ketika saya jenuh inilah merupakan langkah tepat untuk mengembangkan diri. 

Bagi saya, menjadi orang introvert bukanlah kepribadian yang buruk. Saya menjadikan ini semua sebagai batu loncatan yang bisa membuat saya lebih berkembang. Bagaimana cara saya mengatasi kesepian dan kebosanan yang seringkali melanda kehidupan sehari-hari? Baca tipsnya disini: 4 Cara Mengatasi Kesepian dan Kebosanan Orang Introvert. 

Dari sobat introvert, pernahkah sobat mengalami hal yang sama? Itulah pengalaman saya menjadi seorang introvert. Saya pribadi tidak memiliki banyak teman dan justru rasanya banyak teman yang kurang tertarik dengan saya karena saya introvert. Saya juga sering merasakan sepi dan bosan. 

Tapi saya mencoba untuk tidak minder. Saya percaya bahwa semua orang itu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Itu semua tergantung dari bagaimana kita menyikapi suatu permasalahan dengan profesional. Itu semua tergantung bagaimana kita menjadikan masalah2 kita menjadi sebuah batu loncatan yang membuat kita bisa menjadi jauh lebih berkembang.