Berbagi Tips, Financial, Informasi, Teknologi, Kepribadian dan Fakta - Dengan Menulis Maka Saya Ada

Jumat, 12 Mei 2017

Cara Mengatasi Sifat Pendiam

Kalau anda seorang pendiam, pernahkah anda merasa "tersiksa" karena hanya punya sedikit teman, dan anda merasa sulit sekali untuk bicara di depan publik maupun dengan teman2 di sekeliling anda.  

Nah, kalau anda merasa anda adalah seorang yang terlalu pendiam, sebenarnya ada beberapa cara ampuh untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi sifat pendiam anda. Cara-cara ini sudah saya praktikkan dalam kehidupan sehari-hari 

1. Menyapalah terlebih dahulu

Kalau anda baca pos ini: Mau Tahu Kenapa Orang Pendiam Selalu Diremehkan dan Dikucilkan? Anda bisa melihat betapa beratnya perjuangan seorang pendiam yang sering diremehkan dan dinilai negatif. 

Saya dahulu adalah seorang yang sangat pendiam, sehingga banyak orang berpikir kalau saya orang sombong. Untuk mengatasi sifat saya yang terlalu pendiam, saya selalu mencoba menyapa setiap orang yang saya kenal. Tidak peduli apakah mereka menyapa terlebih dahulu, saya selalu memulai menyapa orang yang saya kenal terlebih dahulu. 

Hal ini setidaknya bisa mengurangi stigma negatif orang2 yang ada di sekitar kita. Dengan menyapa terlebih dahulu, orang akan berpikir bahwa walaupun kita pendiam, tetapi kita bukanlah orang yang sombong dan tidak mau bersosialisasi satu sama lain.

2. Coba memulai pembicaraan meskipun sepele

Di tempat kerja saya seringkali berada satu ruangan dengan orang yang kurang dekat (akrab). Kalau kurang akrab memang sulit untuk berbicara dengan enak apalagi jika saya adalah orang pendiam. Lalu bagaimana cara agar situasi tidak terlalu kaku? Caranya dengan memulai pembicaraan, meskipun pembicaraan itu sederhana. Saya kasih contoh:

(Saat di ruang makan kantor)

Saya: Masak sendiri bu? Kelihatannya masakannya sedap... Hehehe

Teman saya: Iya masak sendiri, habis kemarin udah belanja banyak

Walaupun saya tahu kalau ibu2 di kantor saya biasanya masak sendiri, tetapi saat di ruang makan terkadang saya bertanya demikian. Tujuannya adalah menggali pembicaraan. Dari situ, terkadang akan muncul pembicaraan2 lainnya. 

3. Jika tidak bisa memulai pembicaraan, cobalah untuk menimpali

Kalau tidak bisa menemukan topik pembicaraan, ketika ada orang bertanya duluan ke kita, cobalah untuk bertanya kembali. Saya kasih contoh:

Saya: (Sedang diam saja karena nggak tahu mau ngomong apa)

Teman saya: Haloo.. Weekend ini nggak pulang kampung ta?

Saya: Enggak mbak... Nunggu ada libur panjang.. Hehe. Kesel kalau pulang terus tiap minggu. Mbak sendiri weekend ini jalan2 kemana?

Teman saya: Yaaa gak kemana-mana. Ngurus anak aja di rumah. 

Saya sering mengalami hal demikian. Saat saya diam nggak tahu harus ngomong apa, biasanya teman saya yang memulai percakapan. Saat itulah, saya mulai mencoba menimpali, yaitu dengan bertanya kembali: "Mbak sendiri weekend ini jalan2 kemana?"

Jadi, dalam percakapan kita tidak hanya terkesan 'menjawab pertanyaan' saja. Tetapi, paling tidak walaupun kita pendiam kita menunjukkan sikap sosialisasi yang baik. 

3. Cobalah untuk tersenyum saat berbicara

Orang pendiam seperti saya (dan mungkin juga anda alami) memiliki raut muka yang kaku dan agak sulit senyum. Hal inilah yang biasanya membuat kebanyakan orang menilai orang pendiam sombong. Padahal tidaklah demikian. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, anda harus mencoba untuk tersenyum.

Senyum memang tidak harus dipaksakan. Tetapi, cobalah untuk beberapa kali tersenyum / cukup menunjukkan sedikit senyum ketika anda berbicara dengan orang lain. Hal ini akan menimbulkan kesan positif bagi orang lain, terutama jika orang sudah menilai anda seorang pendiam. 

4. Menawarkan dan memberikan bantuan 

Seorang pendiam tidak memiliki banyak hal untuk ditonjolkan. Oleh karena itu, sebagai orang pendiam setidaknya kita harus mampu memberikan bantuan pada orang sekitar kita yang membutuhkan. Tidak perlu banyak bicara, cukup memberikan bantuan spontanitas. Saya beri contohnya: 

Teman saya: Ada yang punya gunting nggak? 

(Teman2 di kantor pada nggak punya)

Saya: (Kebetulan saya punya gunting dan spontan saya meminjamkannya)

Dengan mencoba memberikan bantuan, kita pun juga lebih turut aktif dalam sosialisasi dengan orang2 di sekitar kita. Orang2 di sekitar kita tentu juga akan senang apabila kita membantunya. Jadi, walaupun hanya bantuan kecil, tetapi hal ini bisa mengurangi sifat pendiam dan pasif kita. 

5. Tunjukkan ekspresi santai 

Seperti pada poin ketiga, saya mengatakan bahwa orang pendiam adalah sosok yang kaku dan agak sulit tersenyum. Karena penampilannya (termasuk yang saya alami sendiri), banyak orang menganggap saya sedang marah. Padahal tidak. Ya memang begini wajah saya.. Hehehe.. Mungkin karena sifat pendiam saya itulah saya menjadi kepribadian yang sulit ditebak. 

Nah, untuk mengatasinya, cobalah untuk tunjukkan ekspresi santai ketika kita sedang dikecewakan atau mengalami hal2 yang kurang kita kehendaki. Saya berikan contoh:

Suatu saat pernah saat di kantor sedang ada 'bancakan' bagi-bagi kue, eh.... Saya malah nggak kebagian. Orang2 di kantor pada lupa membagikan kue ke saya. Entah mengapa, atau mungkin saking pendiamnya saya jadi 'nggak kelihatan'. Nah, pada saat orang2 sadar kalau saya belum kebagian jatah, . Saya pun ditanya:

Lho lupa kasih ke kamu.. Nggak apa2 kan?

Saya jawab: Iya nggak apa2.. nyantai aja... Hehehe

Jujur saja, meskipun saya kecewa karena dilupakan teman2 sekantor, tapi saya tidak pernha menunjukkan ekspresi kecewa. Saya tetap menunjukkan ekspresi rileks sambil tertawa. Intinya, cobalah untuk tidak kaku dalam menjawab dan tetaplah nyantaiii...  

Nah, itulah kelima cara untuk mengurangi sifat kita yang terlalu pendiam. Hal ini sudah saya buktikan sendiri ketika saya berada di dunia kerja, bersama dengan orang2 dari latar belakang yang berbeda-beda. 

Memang dalam hidup ini, kita harus hidup bersosial. Mengapa? Ya sederhana saja, karena kita manusia pasit membutuhkan satu sama lain. Kita para sobat Bung Heze tentu tidak bisa hidup sendirian. Bukankah begitu? 

Cara-cara yang saya lakukan diatas memang tidak menjamin 100% anda akan menjadi orang ekstrovert. Setelah melakukan cara2 tersebut, saya tetap menjadi seorang introvert yang pendiam. Tetapi bedanya, saya bisa lebih bersosialisasi dengan orang2 dan setidaknya bisa mengurangi pandangan negatif orang2 di sekitar (anggapan sombong). Baca juga: Haruskah Orang Introvert Menjadi Orang Ekstrovert?

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar di web Bung Heze. Saya sangat terbuka dengan setiap komentar teman-teman